Badan kemanusiaan Médecins Sans Frontières (MSF) mengkonfirmasi kabar tewasnya seorang dokter asal Indonesia, dan satu warga negara Belgia (sebelumnya ditulis Prancis) dalam insiden penembakan di kantornya cabang Mogadishu, Somalia, kemarin. Mereka memberi ucapan belasungkawa pada keluarga yang ditinggalkan.
Selain itu, lewat situs web resminya, MSF juga merilis nama kedua korban tewas beserta sekilas latar belakang mereka. Dokter asal Indonesia yang tewas itu bernama Andrias Karel 'Kace' Kailuhu. Sementara satu korban lainnya yang berkewarganegaraan Belgia bernama Philippe Havet.
Kace adalah dokter berusia 44 tahun dan sudah bekerja dengan MSF sejak 1998. Mengawali karirnya dengan MSF di Indonesia, Kace juga pernah menjadi dokter di Ethiopia, Thailand, dan Somalia.
Sementara itu, Havet bergabung dengan MSF sejak tahun 2000 sebagai koordinator pertolongan darurat. Pria berusia 53 tahun ini sudah bekerja di banyak negara, termasuk Angola, Republik Kongo, Indonesia, Lebanon, Sierra Leone, Afrika Selatan, dan Somalia.
Setelah penembakan, MSF cabang Mogadishu akan mengevakuasi beberapa orang staf demi alasan keamanan. Namun, mereka bertekad akan terus melanjutkan kerja kemanusiaan di Mogadishu dan kota-kota lain di Somalia.
"Kami sangat terkejut dengan insiden ini dan akan sangat merindukan Philippe dan Kace. Kami turut bersimpati dan menyampaikan ucapan dukacita untuk keluarga dan kawan-kawan yang ditinggalkan," tulis MSF.
Seorang mantan karyawan bagian logistik MSF melakukan penembakan pada Kamis pagi waktu setempat di kantor MSF cabang Mogadishu. Pelaku telah ditengkap, dan akan diinterogasi untuk mendalami motif penembakan yang masih belum jelas.
Artikel keren lainnya: